TARIF IMPOR AS NAIK 32% UNTUK INDONESIA, PEMERINTAH PILIH JALUR DIPLOMASI

07-04-2025 10:17
thumbnail

Tarif Impor AS Naik 32% untuk Indonesia, Pemerintah Pilih Jalur Diplomasi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan dunia setelah mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang berdampak signifikan terhadap negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam kebijakan bertajuk "reciprocal tariffs", AS menetapkan tarif dasar sebesar 10% untuk hampir semua negara, dan menambahkan beban tarif tambahan sebesar 32% untuk 57 negara yang dinilai memberlakukan tarif tidak adil terhadap produk AS. Indonesia termasuk di dalam daftar tersebut.

Mengapa Indonesia Kena Tambahan Tarif 32%?

Pemerintahan Trump menyoroti adanya ketidakseimbangan dalam sistem perdagangan antara Indonesia dan AS. Salah satu contohnya adalah tarif 30% yang diberlakukan Indonesia terhadap produk etanol asal AS, sementara produk serupa dari Indonesia hanya dikenai tarif 2,5% di Amerika. Selain itu, regulasi domestik yang dianggap menghambat masuknya produk AS turut menjadi alasan dikenakannya tarif tambahan.

Respon Pemerintah Indonesia

Alih-alih melakukan aksi balasan, pemerintah Indonesia memilih merespons kebijakan ini melalui jalur diplomasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia tidak akan memberlakukan tarif balasan dan lebih memilih menjaga stabilitas ekonomi dan hubungan bilateral dengan AS.

Pemerintah juga sedang mengupayakan diversifikasi pasar ekspor, termasuk memperluas akses ke negara-negara di kawasan Eropa. Delegasi tinggi dari Indonesia direncanakan akan bertemu dengan pihak AS untuk membahas solusi terbaik dalam menyikapi kebijakan baru ini.

Dampak terhadap Ekspor Indonesia

Kebijakan ini dikhawatirkan dapat memukul sejumlah sektor utama ekspor Indonesia ke AS, seperti elektronik, alas kaki, dan tekstil. Tahun 2024 lalu, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar $16,8 miliar terhadap AS. Jika tarif baru ini diterapkan penuh, potensi penurunan volume ekspor bisa terjadi secara signifikan.

Kesimpulan

Kebijakan tarif 32% dari AS menjadi tantangan baru bagi Indonesia. Namun, pendekatan yang diambil pemerintah menunjukkan komitmen untuk menjaga kestabilan perdagangan global. Di tengah gejolak ini, pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan peluang di pasar alternatif serta menjajaki dukungan finansial, termasuk dari lembaga keuangan lokal seperti BPR Kredit Mandiri Indonesia, yang siap membantu mendukung kebutuhan modal usaha Anda dalam menghadapi dinamika perdagangan internasional.


Sumber Referensi:

WilmerHale. (2025). President Trump Announces Significant Reciprocal Tariffs and Elimination of De Minimis Exemption. Diakses dari https://www.wilmerhale.com/en/insights/client-alerts/20250403-president-trump-announces-significant-reciprocal-tariffs-and-elimination-of-de-minimis-exemption

Reuters. (2025). Indonesia will not retaliate against Trump tariff, official says. Diakses dari https://www.reuters.com/world/indonesia-will-not-retaliate-against-trump-tariff-official-says-2025-04-06/

Statista. (2024). Indonesia's trade surplus with the United States. Diakses dari https://www.statista.com/statistics/1123123/indonesia-trade-balance-with-the-us/

Artikel Terkait

PERESMIAN PERPINDAHAN KANTOR PUSAT BPR KREDIT MANDIRI INDONESIA
MUDIK LEBIH HEMAT! DISKON TOL 20% RESMI BERLAKU, CEK RINCIANNYA DI SIN...
Bagikan :

Komentar

Artikel Terpopuler

Artikel Released

Lihat Semua

RUPIAH NYARIS TEMBUS RP17.000! EFEK KEBIJAKAN TRUMP BIKIN PASAR PANIK?

TARIF IMPOR AS NAIK 32% UNTUK INDONESIA, PEMERINTAH PILIH JALUR DIPLOM...

DAFTAR HARI BESAR DAN LIBUR NASIONAL DI BULAN APRIL 2025

TIMNAS INDONESIA TAKLUKKAN BAHRAIN 1-0

BUNTUT PANJANG KONTEN RENDANG 200 KG, WILLIE SALIM DILAPORKAN KE POLIS...

TIMNAS INDONESIA SIAP HADAPI BAHRAIN DI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026 –...